Peragian Tape
Singkong
merupakan tanaman tropis yang berasal dari Brasil (Amerika Selatan).
Menurut Steenis (1998), singkong yang juga dikenal sebagai ubi kayu
memiliki klasifikasi sebagai berikut.
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Pada dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat diolah menjadi makanan khas yang disebut tape. Pembuatan
tape dari singkong melalui dua proses utama yaitu proses hidrolisa dan
fermentasi. Hidrolisa adalah proses antara reaktan dengan air agar suatu
senyawa pecah atau terurai. Proses hidrolisa dalam pembuatan tape
terjadi pada proses perebusan/pengukusan singkong. Melalui proses
hidrolisa senyawa pati diubah menjadi glukosa, reaksinya sebagai
berikut.
(C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6)
Glukosa hasil hidrolisa kemudian difermentasi dengan bantuan ragi yang umumnya Saccharomyces cereviseae. Proses fermentasi menghasilkan alkohol seperti terlihat dalam persamaan reaksi berikut.
(C6H12O6) 2 C2H5OH + 2 CO2
1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di toko obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di toko obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
Fermentasi
pada singkong akan menyebabkan perubahan tekstur, cita rasa, aroma dan
akan menyebabkan produk fermentasi (tape) lebih awet. Proses fermentasi
yang tepat akan menghasilkan tape dengan rasa manis dan sedikit
kandungan alkohol, hal ini terjadi karena glukosa hasil hidrolisa tidak
terkonversi semua menjadi alkohol. Menurut Hasanah (2008) dan Hafsah
(2010), kadar alkohol pada tape dipengaruhi oleh lama proses fermentasi.
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
5. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pisang atau daun jati.
6. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari.
7. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar